Saat saya diundang sebagai narasumber Kartika
Podcast, saya menyampaikan pesan penting tentang keberanian menulis,
terutama bagi para penulis pemula. Sebagai pendiri Bhumi Literasi Anak Bangsa,
saya menciptakan wadah ini agar siapa pun yang ingin menulis, bisa
mengekspresikan diri tanpa rasa takut. Menulis bukan hanya tentang menghasilkan
karya, tapi juga tentang melatih keberanian dalam menghadapi kritik dan revisi.
Intinya, tidak ada yang salah dalam menulis. Setiap penulis berhak untuk
mengeksplorasi ide-idenya tanpa takut akan kesalahan. Koreksi dari editor
adalah proses yang wajar dalam dunia literasi, bukan sesuatu yang harus
ditakuti. Justru dari proses revisi itulah seorang penulis akan berkembang dan
mampu melihat karyanya dari sudut pandang yang lebih objektif.
Sering kali, penulis pemula merasa terhambat oleh ketakutan akan kesalahan.
Mereka khawatir apakah karya mereka akan diterima oleh pembaca atau tidak.
Namun, saya selalu menekankan bahwa kita harus berani kalau ingin berkembang.
Jika kita terus terbelenggu oleh ketakutan, kita tidak akan pernah bisa
mencapai potensi terbaik kita.
Pena, dalam hal ini tulisan, memiliki kekuatan yang luar biasa. Ada sebuah
ungkapan yang mengatakan bahwa "pena lebih tajam dari peluru".
Peluru mungkin hanya bisa menembus satu kepala, tetapi pena bisa menembus
jutaan kepala. Dalam setiap tulisan, ada kekuatan untuk mengubah cara berpikir,
mempengaruhi persepsi, dan bahkan menggugah perubahan sosial yang masif.
Menulis adalah sebuah kekuatan yang dapat membawa dampak jangka panjang. Di
Bhumi Literasi Anak Bangsa, saya mendorong para penulis untuk terus berkarya
dan menyadari potensi besar yang ada di tangan mereka. Dengan tulisan, kita
tidak hanya berbicara kepada satu orang, tetapi kita bisa berkomunikasi dengan
ribuan bahkan jutaan orang di berbagai penjuru dunia.
Setiap tulisan yang dihasilkan adalah sebuah karya yang bernilai. Tentu, akan
selalu ada ruang untuk perbaikan, tetapi itu bukan alasan untuk berhenti.
Justru itulah kesempatan untuk menjadi lebih baik. Proses menulis, merevisi,
dan menerima kritik adalah bagian dari perjalanan untuk menjadi penulis yang
handal.
Dengan berani menulis, kita juga berani untuk membuka diri pada perspektif
baru. Kita belajar untuk tidak hanya melihat dari sudut pandang pribadi, tetapi
juga memahami bagaimana orang lain melihat dunia. Ini adalah kekuatan dari
sebuah tulisan, ia mampu menciptakan dialog antara penulis dan pembaca, antara
ide dan realitas.
Melalui Bhumi Literasi Anak Bangsa, saya berharap dapat terus memberikan
dukungan kepada para penulis pemula untuk tumbuh dan berkembang. Jangan pernah
takut untuk menulis. Pena Anda memiliki potensi yang lebih besar dari yang
pernah Anda bayangkan. Dalam setiap kata yang Anda tuliskan, ada kekuatan untuk
menembus jutaan kepala.


