.jpg)
Lettu Cke Rizal Mutaqin, S.Kom., M.Sc., C.PS., C.PPS., C.MPS. adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa dunia militer dan dunia akademik bisa berjalan berdampingan. Sebagai seorang Perwira TNI Angkatan Darat berpangkat Letnan Satu, Rizal bukan hanya dikenal karena dedikasinya di bidang pertahanan, tetapi juga karena kontribusinya dalam literasi dan teknologi. Lulusan Perwira Karier TNI tahun 2018 ini memiliki rekam jejak akademik yang luar biasa, serta produktivitas tinggi dalam menulis buku.
Rizal menyelesaikan pendidikan sarjana di jurusan Teknik Informatika dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), kemudian melanjutkan studi magister di Universitas Gadjah Mada (UGM). Kombinasi latar belakang teknologi dan ilmu pertahanan menjadikannya figur unik yang mampu menjembatani kebutuhan zaman milenial dengan nilai-nilai kemiliteran.
Tak hanya berkiprah di dunia militer, Rizal juga aktif dalam dunia penulisan. Hingga kini, ia telah menulis 14 buku yang telah ber-ISBN. Judul-judul bukunya mencerminkan perjalanan hidup, pemikiran, dan keahliannya di berbagai bidang, mulai dari teknologi digital, kepemimpinan, hingga pengembangan karakter. Beberapa karya terkenalnya antara lain Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara, Saya Bukan Keluarga TNI, Saya Tidak Punya Uang, Apa Bisa Lolos Jadi TNI, dan Kepemimpinan Militer di Era Milenial.
Tema-tema yang diangkat dalam karya Rizal sangat relevan dengan generasi muda saat ini. Ia banyak membahas tantangan zaman digital, pentingnya karakter dalam menghadapi era milenial, dan juga bagaimana dunia militer tidak lagi eksklusif bagi kalangan tertentu. Bukunya Mental Baja di Era Milenial menjadi salah satu yang menginspirasi pembaca untuk menghadapi tantangan zaman dengan ketangguhan mental.
Sebagai wujud kepeduliannya terhadap literasi nasional, Rizal mendirikan Bhumi Literasi Anak Bangsa, sebuah gerakan literasi yang bertujuan meningkatkan minat baca dan tulis di kalangan generasi muda. Melalui platform ini, ia berupaya menyebarkan semangat menulis dan membaca ke berbagai pelosok tanah air.
Di luar dunia militer dan literasi, Rizal juga merupakan seorang pecinta kuliner. Ia adalah pemilik kuliner Sego Goreng Suroboyo, yang tidak hanya menawarkan cita rasa khas Jawa Timur, tetapi juga menjadi simbol bahwa prajurit militer pun bisa menikmati hobi diluar jam dinas. Bahkan, salah satu bukunya yang berjudul sama merupakan antologi cerpen yang menggambarkan kisah-kisah unik seputar kuliner tersebut.
Rizal juga membuktikan bahwa dunia teknologi adalah bagian penting dari kehidupan milenial. Buku-bukunya seperti Menggali Dunia Digital, Jejak Digital, dan Pemrograman Arduino menunjukkan bahwa ia memiliki pemahaman mendalam dalam bidang IT. Ini menambah kekayaan perspektif yang ia bawa ke dalam dunia militer, memperkuat profesionalisme prajurit TNI di era modern.
Dengan berbagai sertifikasi profesional seperti C.PS., C.PPS., dan C.MPS., Rizal menegaskan posisinya sebagai perwira yang tidak hanya mengandalkan pangkat, tetapi juga kompetensi. Keaktifannya dalam berbagai bidang menjadikannya panutan bagi banyak generasi muda, baik yang bercita-cita menjadi tentara maupun yang ingin berkarya dalam dunia sipil.
Kisah Rizal adalah cerminan dari semangat juang tanpa batas. Dari anak IT yang tak berlatar belakang militer, ia menembus dinding seleksi TNI, menaklukkan dunia akademik, berkarya dalam literasi, dan sukses memperkenalkan kuliner legend dari kampung halamannya ke Jakarta. Sosoknya mengajarkan kita bahwa keterbatasan bukanlah halangan, tetapi justru batu loncatan menuju keberhasilan.
