KH. Maimoen Zubair, ulama kharismatik asal Rembang yang akrab disapa Mbah Moen, dikenal bukan hanya karena keluasan ilmunya, tetapi juga kebijaksanaannya dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan. Salah satu pesan beliau yang sederhana namun dalam maknanya adalah tentang pentingnya memiliki hati yang baik, meski seseorang tidak dikenal sebagai orang alim. Pesan ini mengajarkan bahwa kebaikan hati adalah pondasi utama dalam kehidupan.
Dalam salah satu nasihatnya, Mbah Moen berkata: “Cung, nduweo ati sing apik, senajan awakmu duduk wong alim, tapi insyaallah anak turunmu ono sing sholih/ngalim.” Artinya, anak muda, milikilah hati yang baik. Walaupun kamu bukan orang yang alim, insyaAllah keturunanmu kelak ada yang sholih dan berilmu. Petuah ini mengingatkan kita bahwa warisan terbesar bukan hanya materi atau kedudukan, melainkan hati yang bersih dan niat yang tulus.
Kebaikan hati memiliki pengaruh yang besar terhadap generasi selanjutnya. Orang tua yang menanamkan sikap ikhlas, jujur, dan penuh kasih akan melahirkan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi sholih dan berilmu. Sebaliknya, hati yang keras dan penuh kebencian bisa meninggalkan luka batin yang terbawa hingga ke generasi berikutnya. Dengan hati yang baik, seseorang akan lebih mudah menerima nasihat, menghindari keburukan, dan dekat dengan rahmat Allah.
Pesan Mbah Moen ini juga menekankan bahwa kesalehan keturunan sering kali merupakan buah dari kebaikan hati orang tua. Meski tidak semua orang mampu menjadi ulama atau ahli ilmu agama, setiap orang tetap bisa berkontribusi dengan menjaga akhlak dan hati yang bersih. Doa dan kebaikan yang terus mengalir akan menjadi ladang pahala, bahkan setelah seseorang tiada. Dari sinilah lahir generasi penerus yang lebih sholih dan lebih alim.
Akhirnya, nasihat KH. Maimoen Zubair menjadi pengingat bagi kita semua bahwa hati yang baik adalah aset berharga yang akan diwariskan. Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun, karena dari hati yang tulus lahir amal-amal besar yang memberi manfaat luas. Semoga kita semua mampu meneladani pesan beliau dengan menjaga hati, agar keturunan kita menjadi generasi yang penuh keberkahan.
