Iklan

Latest Post


Kenangan B.J. Habibie Tentang Soeharto: Dari Pemakaman Sang Ayah Hingga Kepemimpinan Bangsa

Bhumi Literasi
Minggu, 14 September 2025, September 14, 2025 WIB Last Updated 2025-09-14T10:16:24Z


Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia, dikenal sebagai sosok yang penuh dengan nilai kemanusiaan dan ingatan kuat terhadap perjalanan hidupnya. Salah satu kenangan yang paling membekas dalam hidupnya adalah peristiwa ketika ayahnya meninggal dunia. Pada momen penuh duka itu, Habibie kecil menyaksikan kehadiran seorang perwira muda yang kemudian hari menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia, yaitu Soeharto.

Dalam sebuah wawancara, Habibie menceritakan bagaimana saat ayahnya wafat, ada seorang perwira muda yang ramah dan tampan datang untuk memimpin doa serta membantu mengurus pemakamannya. Sosok itu adalah Letnan Kolonel Soeharto. Bagi Habibie, peristiwa tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah pengalaman personal yang membekas dalam hatinya. Ia merasa mendapatkan perhatian dari seorang tokoh yang kelak menjadi pemimpin bangsa.

Kenangan tersebut memperlihatkan sisi lain dari Soeharto yang jarang diketahui publik. Sebelum dikenal sebagai Presiden RI ke-2 dengan gaya kepemimpinannya yang tegas dan kontroversial, Soeharto pernah tampil sebagai figur sederhana dan dekat dengan masyarakat. Perannya dalam pemakaman ayah Habibie menunjukkan adanya kepedulian sosial dan sisi kemanusiaan yang tulus dari seorang prajurit muda kala itu.

Bagi Habibie, pengalaman tersebut menjadi salah satu alasan mengapa ia tidak pernah bisa melupakan Soeharto. Hubungan personal ini kemudian berlanjut dalam perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia, di mana Habibie akhirnya menggantikan posisi Soeharto sebagai Presiden setelah peristiwa Reformasi 1998. Walaupun masa jabatan Habibie sebagai presiden relatif singkat, kenangan akan kebaikan Soeharto pada masa mudanya tetap melekat kuat dalam ingatan Habibie.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa hubungan antar manusia, sekecil apapun peran yang dilakukan, dapat meninggalkan jejak mendalam. Peristiwa sederhana di masa lalu bisa membentuk pandangan dan ikatan emosional yang bertahan hingga puluhan tahun kemudian. B.J. Habibie melalui kesaksiannya menunjukkan bahwa ingatan personal bukan hanya bagian dari kehidupan individu, tetapi juga bagian penting dari sejarah bangsa.

Komentar

Tampilkan